🛷 Cara Transfer Bahan Bakar Kapal
Fungsidan Cara Kerja Feed Pump Dalam Fuel System Mesin Diesel - Salah satu komponen dalam sistem bahan bakar adalah feed pump, feed pump berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari fuel tank, yang kemudian menekannya melalui saringan bahan bakar ke ruang pompa injeksi.. Pompa ini disebut sebagai feed (pemberi) karena memang tugasnya adalah untuk menyediakan bahan bakar agar selalu siap sedia
QFdTH. Pengertian Sistem Bahan Bakar Kapal Sistem Bahan Bakar Kapal Fuel Oil System adalah suatu sistem berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki penyimpanan hingga ke mesin induk/mesin bantu. Secara umum pembagian jenis bahan bakar terdapat 3 jenis yaitu Heavey Fuel Oil HFO, Marine Diesel Oil MDO, dan High Speed Diesel HSD. Berdasarkan 3 Jenis Bahan Bakar tersebut berikut adalah penjelasan mengenai bahan bakar >> Apa itu Bunker Fuel Oil ? Begini Cara Proses Bunkering BBM KapalProperties Pada Bahan Bakar KapalBahan bakar kapal merupakan salah satu hal yang penting dalam sistem permesinan kapal, dengan variasinya yang cukup banyak saat ini maka dapat menjadi pilihan bagi shipowner untuk menentukan jenis bahan bakar kapal yang dapat digunakan untuk kapalnya. Perbedaan jenis bahan bakar yang ada ini karena perbedaan dari properties bahan bakarnya itu sendiri. Berikut adalah definisi dari properties yang biasa terdapat pada bahan bakar1. Berat Jenis perbandingan antara berat fuel oil dengan volumenya. Satuan dari berat jenis adalah [Kg/m3]2. Viskositas Kinematik rasio perbandingan antara viskositas dinamik dengan densitas massa jenis. Satuan dari Viskositas Kinematik adalah mm2/s3. Titik Nyala Temperatur terendah dimana fuel oil dapat terbakar. Satuannya adalah Celcius4. Titik Tuang Temperatur terendah dimana fuel oil dapat mengalir. Satuannya adalah Celcius5. Residu Karbon Sisa karbon akibat hasil dari pembakaran fuel oil. Satuannya adalah %m/m6. Kandungan Abu Sisa anorganik yang tidak dapat terbakar dalam fuel oil. Satuannya adalah %m/m7. Sedimen Total Penilaian dan indikasi stabilitas dan kebersihan bahan bakar perlu diuji. Satuannya adalah %m/m8. Kandungan Air Satuannya adalah %v/vSafety Daya Sheet Pada Bahan Bakar KapalSetiap bahan bakar yang diproduksi harus mempunyai sebuah lembar safety data sheet. Safety data sheet ini berisikan informasi mengenai komposisi produk bahan bakarnya, identifikasi bahaya, tindakan pertolongan ketika terjadi kecelakaan, cara penanganan ketika terjadi kebakaran, cara penanggulanagan jika terjadi tumpahan atau kebocoran bahan bakar, cara menyimpan bahan bakar yang tepat dan sifat kimia serta sifat pada Sistem Bahan Bakar KapalSetelah membahas mengenai pengertian bahan bakar, properties yang terdapat di bahan bakar, serta safety daya sheet bahan bakar, disini akan dijelaskan juga mengenai komponen yang ada pada sistem bahan bakar kapal sehingga mesin kapal mendapatkan supply bahan bakarnya untuk menggerakan propulsinya. Berikut ini adalah komponen - komponen yang terdapat pada sistem bahan bakar kapalTangki PenyimpananSettling TankFilter/ Penyaring bahan bakarFO Transfer PumpPurifierService TankBooster Pump atau circulating pumpFuel oil heaterInjectorTahapan Sistem Bahan Bakar KapalSistem bahan bakar di kapal melalui beberapa tahapan mulai dari main storage tank hingga ke mesin. Berikut adalah tahapan Fuel Oil system1. FO Transfer Pump memompa bahan bakar dari Main Storage Tank menuju settling tank. Fungsi dari Settling Tank ini adalah untuk mengendapkan bahan bakar tersebut. Pengendapan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengendapkan partikel dan kotoran sehingga tidak ikut ke tanki Dalam Settling tank ini biasanya Bahan bakar dipanaskan terlebih dahulu agar kekentalannya Viskositas menurun. Kemudian setelah dari settling tank ini, bahan bakar dipompa menuju Daily Service Tank Tangki Harian menggunakan Centrifuge Sebelum masuk ke dalam Daily Service Tank, Bahan bakar akan melewati sebuah alat yang dinamakan Purifier. Fungsi dari Fuel Purifier ini adalah untuk memisahkan Bahan bakar dengan air dan kotoran sehingga kualitas bahan bakar menjadi lebih baik. Hal ini berguna untuk pembakaran yang lebih baik pada mesin sehingga akan meningkatkan performa mesin dan merawat mesin secara tidak Bahan bakar yang dipompa dari Daily Service Tank ini adalah bahan bakar yang akan disupply ke dalam mesin sesuai dengan kebutuhan mesin induk Supply bahan bakar dari Daily Service Tank menuju Main Engine menggunakan Booster pump Circulating Pump, yaitu pompa bertekanan tinggi untuk mencukupi kebutuhan tekanan bahan bakar yang dibutuhkan oleh Main Engine. Untuk bahan bakar yang keluar dari Daily Service Tank ke Main Engine ini diperlukan katup dengan sistem penutup otomatis dan cepat Quick closing valve6. Dalam hal kelebihan bakar Fuel Return yang disupply, maka hal tersebut akan kembali menuju service tank melalui venting box dan dengan aerating valve melepaskan gas
Sistem Bahan Bakar Pada Kapal Fuel Oil System Sistem bahan bakar adalah sistem yang digunakan untuk mensupply bahan bakar yang diperlukan motor induk. Pada umumnya Mesin diesel kecepatan rendah dapat beropersi dengan hampir setiap bahan bakar cair dari minyak tanah kerosine sampai minyak bunker. Mesin diesel kecepatan tinggi modern, karena singkatnya selang waktu yang tersedia untuk pembakaran pada setiap daur memerlukan minyak bakar yang lebih khusus dan lebih ringan. Dalam dunia Perkapalan Maritime Klasifikasi Bahan Bakar Sebagai Berikut MGO Marine gasoil MDO Marine diesel oil IFO Intermediate fuel oil MFO Medium fuel oil HFO Heavy fuel oil Sifat bahan bakar Sifat berikut yang mempengaruhi prestasi dan keandalan dari suatu mesin diesel Penguapan Residu karbon Viskositas Kandungan blerang Abu Air dan endapan Titik nyala, dan Mutu pelayanan Untuk mesin diesel dalam skala kecil dibutuhkan penguapan bahan bakar yang tinggi dari mesin diesel besar agar didapatkan penggunaan bahan bakar yang lebih hemat, suhu buang rendah, dan asap minimum. Residu karbon adalah karbon yangg tertinggal setelah penguapan dan pembakaran habis suatu bahan yang diuapkan dari minyak, ini menunjukkan kecenderungan bahan bakar untuk membentuk endapan karbon pada bagian mesin torak diperbolehkan residu karbon sebesar 0,1 %. Viskositas suatu minyak dinyatakan oleh volume tertentu dari minyak untuk mengalirkan melalui lubang diameter tertentu, makin rendah jumlah detiknya makin rendah viskositasnya. Alat untuk mengukur viskositas bahan bakar adalah viskosimeter saybolt. dalam sistem bahan bakar terbakar bersama minyak dan menghasilkan gas yang sangat korosif yang diembunkan oleh dinding silinder yang didinginkan, terutama kalau mesin beroprasi dengan beban rendah dan suhu silinder menurun. Korosi yang sering disebabkan oleh gas balerang sering didapati dalam sistem buang dari mesin diesel. Berbagai spesifikasi tidak mengijinkan kandungan balerang lebih dari 0,5-1,5%. titik nyala meruapakan suhu yang paling rendah yang harus di capai dalam pemenasan minyak untuk menimbulkan uap yang dapat terdapat dalam jumlah yang cukup untuk menyala/terbakar sesaat. Titik nyala minimum untuk bahan bakar diesel sekitar 150 derajat fahrenhet. mutu penyalaan adalah sifat dari bahan bakar diesel yang penting, terutama pada mesin diesel putaran tinggi sangat menentukan mudahnya penyalaan dan start mesin dingin. Jenis pembakaran yang di peroleh dari bahan bakar dengan mutu penyalaan yang baik akan memberikan mutu operasi yang lebih halus, mutu pelayanan diukur dengan indek yang disebut angka setana, nilai bilangan ini sebagi karakteristik bahan bakar diesel serupa dengan angka oktana pada motor bensin. Berikut adalah salah satu sistem bahan bakar dalam project guide wartsila 16V32Wartsila 16V32 adalah motor induk yang didesain untuk menggunakan bahan bakar HFO secara kontinue. Namun, dalam keterangannya di project guide mesin ini dapat juga menggunakan beberapa jenis bahan bakar dengan spesifikasi tertentu. Bahan bakar HFO dipompa dengan pompa yang digerakkan dengan electrik motor menuju setling tank, pompa ini disebut dengan HFO transfer pump. Dari setling tank HFO dipompa dengan HFO Feed Pump menuju HFO service tank. Pada feed pump terdapat filter dan juga heater, heater ini berfungsi sebagai pemanas sebelum bahan bakar masuk ke separator. Dari service tank bahan bakar didorong dengan supply pump yang digerakkan secara elektris dengan menjaga tekanannya pada sekitar 4-6 bar sebelum masuk ke circulating pump, tekanan circulating pump berkisar antara 8-10 bar. Bahan bakar kemudian didorong masuk ke main engine melalui heater dan full flow filter, dan perlu dipastikan kapasitas circulating pump harus melebihi jumlah yang dibutuhkan oleh main engine, sehingga kelebihan bahan bakar yang di supply akan kembali ke service tank melalui venting box dan de-aerating valve yang mana pada valve tersebut akan melepaskan gas dan membiarkan bahan bakar masuk kembali ke pipa circulating pump. Pada operasi engine yang konstan, maka engine harus menggunakan heavy fuel. jika rekomendasi ini tidak dilakukan, maka akan terjadi latent risk atau kerusakan tersembunyi pada kualitas diesel oil dan heavy fuel yaitu pembentukan campuran yang tidak sempurna selama penggantian bahan bakar. Oleh karena itu tidak disarankan menggunakan diesel oil untuk operasi engine pada semua beban kerja. Pada keadaan khusus, penggunaan diesel oil diperbolehkan dan diperlukan dan dapat dilakukan sewaktu-waktu ketika engine tidak di operasikan. Penggantian ini menjadi diperlukan untuk waktu yang yang sesaat. pada penggunaan ini, kapal disyaratkan tidak bekerja atau berhenti pada waktu yang cukup lama dengan kondisi engine dingin. kondisi ini adalah ; Saat kapal docking Berhenti selama lebih dari 5 hari Dilakukannya reparasi pada sistem bahan bakar utama Kondisi lingkungan yang terjadi. Beberapa bagian dalam fuel oil system ; Storage Tank merupakan tanki yang dipergunakan untuk tempat penimbunan bahan bakar yang terletak pada engine room dan untuk pengisian dilakukan dari geladak cuaca. Settling Tank merupakan tanki yang digunakan untuk mengendapkan bahan bakar yang telah di pindahkan oleh transfer pump dari tanki penimbunan. lama waktu yang diperlukan untuk mengedapkan bahan bakar, ini minimal adalah 24 jam, hal ini berdasrkn class rule. Sistem Pemanas Di Storage Tank pada perencanaan ini, untuk pemanasan bahan bakar di storage tank menggunakan electrical heating coil. pemanasan suhu bahan bakar di storage tank mencapai 50 derajat celcius. Transfer Pump merupakan pompa yang digunakan untuk memindahkan fluida fuel oil dari tanki penimbunan ke tanki pengendapan. Feed Pump merupakan pompa yang digunakan untuk memindahkan fluida fuel oil dari tanki penimbun settling tank ke tanki harian service tank . pompa yang dginakan bisa jenis screw wheel atau jenis gear wheel. Separator pada supply system terdapat poses pemisahan air dengan bahan bakar, proses ini berlangsug di separator atau centrfuge. Baca Juga Air Induction System Motor Diesel Definisi Dan Dasar - Dasar Engine Apa Yang dimaksud Dengan Top Dead Center Jelaskan Siklus Motor Diesel 4 Stroke Faktor Yang Mempengaruhi Pembakaran pada Engine Perbandingan Diesel Dan Gasoline Engine
Apa Itu Bunkering? Pernah dengar istilah bunkering? Apa itu Bunkering? Bunkering adalah proses memasukan bahan bakar dari kapal. Bunkering ini dapat diartikan lain sebagai pengisian BBM ke kapal. Tidak semudah mengisi BBM di kendaraan seperti halnya mobil dan motor, proses bunkering ke kapal terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan baik mengenai keselamatan dan keamanannya. Hal ini karena besarnya jumlah bahan bakar yang ditransfer di kapal dan proses bunkering yang terjadi di laut. Bahaya dalam proses bunkering salah satunya adalah dapat menyebabkan ledakan pada kapal serta dapat terjadi tumpahan minyak oil spill. Lihat >>> Dampak Biosolar B30 Terhadap Kapal dan Cara MengatasinyaTangki Penyimpan Bahan Bakar di KapalSebelumnya pada Sistem Bahan Bakar Kapal telah dijelaskan bagaimana proses sistem bahan bakar itu bekerja hingga akhirnya dapat menghidupkan mesin induk. Namun pada awalnya BBM yang dibunker ke dalam kapal ini disimpan dalam suatu tangki yang berada di double bottom kapal. Tangki bahan bakar ini memiliki manhole sebagai sarana orang agar dapat masuk ke dalam tangki untuk melakukan inspeksi. Setiap tangki penyimpanan bahan bakar dilengkapi dengan ventilasi yang terbuka ke dek utama yang berbentuk gooseneck untuk mengatur tekanan yang berada di dalam tangki. Selain itu ventilasi ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kevakuman saat proses bunkering bahan bakar dan memungkinkan keluarnya gas yang mudah meledak saat pengisian bahan bakar atau saat tangki kosong untuk waktu yang lama. Pada ujung ventilasi akan dilindungi dengan kasa yang dipasang untuk memungkinkan penyebaran nyala api apa pun dan mungkin juga berisi bola ringan yang akan menutup bagian atas pipa sehingga mencegah masuknya air melalui tangki harus dilengkapi dengan minimal satu pipa sounding yang bertujuan untuk mengukur jumlah bahan bakar yang ada di dalam tangki. Sounding dilakukan dengan mengukur kedalam bahan bakar yang kemudian dikalibrasi dengan table sounding yang dimiliki kapal. Tabel sounding ini mencakup informasi tentang kondisi kapal pada waktu tertentu seperti trim dan heel. dan saat menggunakan tabel, halaman yang benar harus ditemukan untuk tangki sebelum jumlah bahan bakar dapat dikonfirmasi. Pipa sounding ini harus kedap air yang mampu menyegel dengan Sounding Bahan BakarTerdapat 2 metode sounding yang dilakukan yaitu Ullage dan Innage. Berikut ini adalah perbedaan Ullage dan Metode sounding mengukur bahan bakar yang dilakukan dengan dengan memasukkan sounding tape hingga ke batas permukaan minyakInnage Metode sounding mengukur bahan bakar yang dilakukan dengan minyak dengan memasukkan sounding tape hingga ke batas dasar tangki datum plateProses Bunker Bahan Bakar Ke Dalam KapalPersiapan AwalPre BunkeringProses BunkeringSetelah Bunkering1. Persiapan Awal Kesiapan Personil jangan sampai salah tangki, tumpah, kebakaranRencana Pengisian BBM urutan tangki yang diisi, volume sisa BBM ditangki sebelum diisi, keseimbangan kapalTutup katup overboard dischargeTutup dan pasang flange untuk manifold yang tidak terpakaiSumbat semua deck scupper diatas deckTutup pipa sounding yang tidak terpakaiPipa Udara pastikan terbuka Karena bisa back pressureBersihkan sekitar tempat pengisianSiapkan material penyerap minyak jika tumpah Oil Spill Dispersant, Serbuk Gergaji, Majun/LapPeriksa apakah Alarm Berfungsi dengan baikPeriksa apakah fire fighting berfungsi dengan baik2. Pre Bunkering Periksa apakah panjang selang mencukupi apalagi kalau transfer melalui tongkang karena kapal naik turun karena ombakPeriksa apakah terdapat kerusakan pada selang dan kopling yang digunakan untuk bunkerPeriksa apakah berat selang tidak melebihi SWL crane? Jika menggunakan craneSiapkan bak penampung dibawah kopling selang di dalam bak ada pasirnyaPastikan sudah disumbat bak penampungnyaPeriksa apakah spesifikasi minyak sesuai dengan yang di order? sample testDiskusi dan siapkan jalur komunikasi dengan supplier sistem sinyal seperti mulai pemompaan, pengurangan kecepatan, penghentian pompa, pindah tangki yang diisiTegangkan tali tambat oleh ABK selama pengisian agar kapal tidak goyang2 ke kanan dan ke kiriSiapkan reducer jika nozzle tidak sesuai atau pas dengan katup bunker kapalBak PenampungSampling Fuel3. Proses Bunkering Mulai memompa dengan kecepatan yang rendah, Jika tangki yang diisi sudah benar dilakukan sounding dulu maka bisa dilakukan penambahan kecepatanMonitor tekanan pipa pengisianPeriksa kebocoran selangKurangi kecepatan jika mau pindah tangkiTutup katup setelah pengisianKeringkan selang dengan cara meniupkan angin agar balik ke tangki si supplier4. Setelah Bunkering Sounding ulang tangkiIsi di Oil Record Book5. Cek BunkeringSounding Ullage/ InnageCek Draft Kapal Middle, After Starboard and PortsideHitung hasil Bunkering dari Draft Kapal dan Sounding menggunakan sounding table sehingga mendapatkan = Volume yang dibunkering / Total muatan yang ada di kapal Interpolasi/ EkstrapolasiCek Density BBM menggunakan Hydrometer
cara transfer bahan bakar kapal